Senin, 27 April 2009

Sacharosa On Fire

Rabu, 15 April 2009, Klampis Sacharosa kebakaran! Baca beritanya di koran gak? Pasti tidak, karena beritanya hanya ada di sini, di sacharosa-rizki.blogspot.com.

Jadi ketagihan nulis ‘diary’ di blog, walaupun terasa aneh memang, buku harian kok dipamer-pamerkan, harusnya kan ditutup rapat dan disimpan rapi. Tapi gak apa-apa lah, yang penting isinya bukan rahasia pribadi dan semua yang ada di dalam sini telah mendapat persetujuan dari pihak-pihak yang bersangkutan. Sebuah kegiatan untuk mengisi waktu luang di tengah-tengah kesibukan mengerjakan ‘tugas akhir’ yang semakin lama semakin membebani hidup saya ini. Tugas akhir yang selalu menghiasi hari-hari saya, bagaikan pacar saja.

“Maafkan aku jika tidak bisa fokus akhir-akhir ini, memang aku sudah bosan denganmu, tapi aku masih butuh kamu. Aku hanya pergi tuk sementara, setelah final basket besok, aku akan kembali kesisimu lagi. Menjalin hubungan yang sempat terpisah ini. Tolong, jangan tinggalkan aku! Tapi setelah sidang nanti, kita putus!” Hohoho... Gara-gara TA jadi gila kayak gini. Tapi tanpa dia, saya tidak mungkin mendapatkan gelar sarjana. Terima kasih TA-ku sayang, saya tidak akan melupakan kenangan indah saat bersamamu, kapan-kapan saya mau posting tentang kamu.

Kali ini saya mau cerita sebuah kejadian yang saya alami pada hari Rabu, 15 April 2009. Sebenarnya males cerita seh, karena sangat tidak penting. Tapi berhubung masih berkesan hingga sekarang, saya abadikan saja di buku harian ini. Sungguh sebuah pengalaman yang ‘lucu sekaligus mendebarkan’ apa ‘mendebarkan sekaligus lucu’, terserah kamu lah, mbulet ae!

Diawali pada Rabu dini hari, saya bangun tidur sekitar jam dua pagi. Bukan merupakan kebiasaan saya bangun pagi-pagi seperti ini, kecuali ada suatu alasan. Misal saja untuk belajar atau sholat tahajud. Tapi waktu itu alasannya adalah untuk menonton perempat final Liga Champion Eropa. Pertandingan kala itu adalah second leg antara Chelsea vs Liverpool. Saya adalah pecinta sepak bola, terutama yang berkaitan dengan sepak bola Inggris. Di Liga Champion Eropa saya selalu mendukung tim-tim dari Inggris. Dengan urutan prioritas: Manchester United, Chelsea, Arsenal dan Liverpool. Sayang sekali di perempat final kali ini dua tim dari Inggris harus bertemu dan saling mengalahkah satu sama lain. Terpaksa saya harus memilih salah satu, sesuai urutan prioritas saya medukung Chelsea untuk maju ke babak selanjutnya.

Saya nonton bareng bersama teman-teman sacharosa lainya. Sebenarnya sungguh menyenangkan suasana nonton bareng seperti ini, karena jadi tidak sepi, sehingga tidak ngantuk. Tapi masalahnya, teman-teman lainnya adalah ‘Liverpooldlian’ (sebutan untuk pendukung Liverpool), jadilah saya bagaikan seorang ‘The Jakmania’ yang nyasar ke tengah-tengah ribuan ‘Bonekmania’, atau bagaikan wanita di sarang penyamun. Bisa dibayangkan jadinya seperti apa.

Ternyata hasil akhir sama kuat 4-4, yes!!! dengan agregat 7-5, berarti yang berhak maju ke babak semifinal adalah Chelsea. Sungguh pertandingan yang sangat seru, sampai-sampai FIFA menobatkan pertandingan ini sebagai pertandingan terbaik dalam sejarah Liga Champion. Tetapi sebagai Liverpooldlian sejati apapun yang terjadi pada timnya, mereka akan tetap mendukung dan terus bernyanyi ‘you’ll never walk alone’, tapi teman-teman saya ini tidak hapal lagunya, payah!!!


Seusai menonton sepak bola dan larut sejenak dalam eforia kemenangan Chelsea, saya pun melanjutkan tidur kembali, lumayan bisa bangun agak siangan. Maklumlah semester ini kan semester santai. Tapi sebelum itu jangan lupa sholat subuh dulu. Harus seimbang antara kebutuhan dunia dan akhirat. Tidur di pagi hari adalah waktu tidur paling nikmat menurut saya. Ditunjang oleh hawa yang sejuk, oksigen yang mulai diproduksi oleh alam, serta matahari yang masih terasa hangat. Siapa yang tahan godaan untuk tidur di pagi hari. Hmm... Tidak heran jika kita sering mimpi indah saat tidur di pagi hari.

Bicara soal mimpi, mimpi adalah refleksi dari sesuatu yang tubuh kita rasakan di saat kita tidur. Bisa dibilang mimpi adalah sebuah analogi. Contoh sederhana, saya ingat ketika waktu kecil dulu. Ketika itu, dalam mimpi saya sedang asyik bermain, tiba-tiba saya merasa kebelet, lalu saya pergi ke pinggir halaman untuk buang air kecil. Ternyata momen ketika di dunia mimpi saya buang air kecil, sama dengan momen yang saya alami di dunia nyata, yaitu mengompol. Pasti setiap orang pernah mengalami itu.

Dalam tidur saya kali ini, saya mimpi sangat indah. Saya mimpi bulan madu, (ehm.. ehm..) pergi berlibur ke Hawai bersama dengan kekasih hati. Sungguh menyenangkan, seakan dunia hanya milik berdua. Tiba-tiba, mengapa mimpi buruk itu datang. Pesawat yang saya tumpangi mengalami kerusakan mesin dan tidak dapat mempertahankan posisinya di udara. Alhasil pesawat pun terjun bebas ke darat, dan seluruh penumpang terperangkap di dalamnya. Pesawat menghantam daratan dengan keras, di tengah hutan belantara tak berpenghuni, terbelah menjadi beberapa bagian. Api pun berkobar, asap mengepul, tapi untunglah banyak penumpang yang masih hidup. Ingin rasanya segera bangun dari mimpi buruk ini.

Uhuk.. uhuk.. Mengapa sulit sekali bernafas di sini. Saya pun terbangun dari tidur. Mendapati kamar saya sudah penuh dengan asap. Sejenak terdiam, berpikir apa sebenarnya yang sedang terjadi, maklumlah masih ‘loading’ baru bangun tidur. Setelah semua saraf-saraf ‘connect’, dengan refleks saya pun lari keluar rumah, kebakaran, saya harus menyelamatkan diri. Tanpa peduli lagi terhadap harta benda yang tak ternilai harganya itu (hoho.. mbojok). Gelap sekali, sulit untuk melihat karena pandangan saya terhalang oleh asap. Sampai juga di luar rumah. Orang-orang sudah ramai berkumpul di depan rumah masing-masing, termasuk ‘Panda’. Eits.. ini bukan ‘Panda’ pembawa acara ‘Termehek-mehek’ itu, ‘Panda’ yang ini maksudnya nama anjing tetangga depan rumah, hehe..


Saya perhatikan orang-orang di sekeliling. Mengapa wajah orang-orang ini tidak kelihatan panik sama sekali, malah asyik ngobrol dan ketawa-tawa. Setelah mencari informasi, yaah.. baru sadar, ternyata bukan kebakaran, tapi sedang ada ‘foging’. Ada warga yang terserang demam berdarah katanya, jadi dilakukan penyemprotan. Jadi malu dah. Mengapa mendadak gini, tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Bahaya kan kalo ada orang yang sedang tidur lalu kehabisan oksigen, payah...


Tiba-tiba terdengar suara bibik menyapa, “Baru bangun ya om?” sambil tertawa meledek. Bibik adalah tetangga sebelah rumah. Seorang pembantu rumah tangga, tugasnya mengasuh balita berumur tiga tahun yang bernama ‘Bima’. Bibik memang baik dan akrab sama semua anak kos sini. Tapi ada dua hal yang saya tidak suka dari bibik. Pertama, selalu memanggil saya dengan sebutan ‘om’, itu membuat saya merasa jadi lebih tua. Tapi saya bisa maklum karena Bima yang pertama memanggil saya seperti itu. Dan yang kedua adalah selalu salah menyebutkan nama lengkap saya. Dia selalu bilang kalo nama saya itu Rizki Aditya, payah, padahal sudah dibilangi berulang kali kalo nama saya itu Rizki Setiadi. Kebanyakan nonton sinetron pasti. Walaupun mirip, tapi kan gak enak dipanggil salah gitu, hahaha... dasar.

“Iya bik” jawab saya sambil tersenyum. “Hahaha... sama kayak Bima dong!” kata bibik sambil tertawa lagi. Pantesan Bima terlihat diam, tidak seperti biasanya yang selalu lari-lari kesana-kemari. Masih ngantuk rupanya, memang anak ini selalu terlihat lucu dan menggemaskan. Kalo diperhatikan dengan seksama, wajahnya mirip dengan pemain sepak bola dari Manchester United, ‘Wayne Rooney’, teman-teman juga banyak yang bilang kayak gitu. Orang tuanya sadar gak ya? Hoho..


Saya pun masuk kembali ke dalam rumah, malu diliatin sama orang-orang. Walaupun asap belum hilang seluruhnya, masih agak gelap, tapi lumayan sudah bisa bernafas. Saya kira tidak ada anak kos yang tersisa di atas. Loh, tapi kok ternyata masih tersisa dua orang. Pertama ‘brother’, dia malah asik mandi sambil nyanyi-nyanyi di dalam kamar mandi. Padahal kamar mandinya sudah gelap tertutup asap, dasar orang gila! Kedua ada Ayos, malah tidur dengan nyenyaknya. Berarti dari tadi dia tidur di sini, dan gak merasa terganggu sama sekali. Gila, anak ini bernafasnya pake apa ya??? Hohoho...

2 komentar:

  1. "...Kedua ada Ayos, malah tidur dengan nyenyaknya. Berarti dari tadi dia tidur di sini, dan gak merasa terganggu sama sekali. Gila, anak ini bernafasnya pake apa ya??? Hohoho... "

    hahaha asem tenaaan, saya ngantuuuk setz! saya abis begadang...

    BalasHapus
  2. Hi All
    Saya termasuk mahasiswa yg ngontrak rumah di Klampis pada tahun 1997-2001 an.
    Dulu rumah saya no 27.
    Jadi kangen sama suasana sacharosa :)

    BalasHapus