Selasa, 10 Maret 2009

Farah Quinn???










Bagi yang jarang nonton televisi pasti asing dengan nama Farah Quinn. Artis pendatang baru kah?

Farah Quinn ini adalah host di acara Ala Chef, sebuah acara masak-memasak di Trans TV dengan konsep baru yang lebih fresh dan berbeda dengan acara memasak lainnya. Acara yang tayang setiap hari Kamis dan Jumat pukul 10.00 wib, menyedot banyak perhatian, tidak hanya ibu-ibu dan remaja putri, bahkan kaum adam pun kini mulai tertarik dengan acara ini. Tentu saja ini tidak lepas dari kehebatan dan daya tarik pembawa acaranya Farah Quinn.


Adakah hubungan antara keseksian dan masakan? Di tangan Farah Quinn keduanya tidak hanya berhubungan, tetapi menyatu. FQ memang membawa sesuatu yang berbeda pada acara kuliner di televisi Tanah Air. Tidak tanggung-tanggung, dia melakukan itu dengan menggabungkan antara keseksian dan keahlian memasak. Farah menjadi tampak sangat berbeda dengan pengasuh acara kuliner lain di televisi yang kebanyakan laki-laki. Selain itu, dia juga memiliki modal yang lebih dari cukup untuk diterima pasar. Dia menarik, memiliki keahlian, prestasi, pengalaman, dan penampilannya amat modis. Satu lagi, gaya bicaranya yang campur aduk menjadi keunikan tersendiri.

Banyak yang mengira terpilihnya Farah untuk memandu acara yang sering syuting di lokasi terbuka ini disebabkan oleh wajah cantik dan postur tubuhnya yang seksi, padahal modal Farah untuk menjadi host kuliner boleh dibilang tidak main-main karena ia telah menyandang predikat chef / koki dengan spesialisasi pastry.

Tahun 1996, Farah yang waktu itu kelas I SMA di Bandung mengikuti program pertukaran pelajar yang dia biayai sendiri dan ditempatkan di Pennsylvania. Hijrahnya Farah ke AS seperti mengarahkan hidupnya pada bidang yang ia cintai sewaktu kecil, memasak. Lulus sebagai sarjana keuangan, ia sempat bimbang ketika hendak melanjutkan S-2. Bulat sudah keputusannya untuk profesional di bidang memasak, belajar di Pittsburgh Culinary Institute, Ia mengikuti semua tahap untuk menjadi juru masak kepala (chef). Sambil kuliah, Farah juga nyambi bekerja di Lydia’s Pittsburgh, restoran Italia terkenal di Pittsburgh, Pennsylvania.

Lulus kuliah, Farah pindah ke Phoenix, Arizona, menjadi ahli pastry di Arizona Biltmore Resort. Belajar tetap dilakoninya di World Pastry Championships dan sempat berguru kepada ahli pastry seperti Ewald Notter dan Collete Peters. Dia meniti karier dari bawah hingga akhirnya menjadi chef dalam waktu lima tahun. Sebagai juru masak yang cantik, dia juga sempat dilirik media massa di AS. Dia ditulis di 944 Magazine dan harian The Arizona Republic. "Mereka menyebut saya a beatiful and sexy chef from Indonesia," kata Farah. “Ah, senangnya”.

Tahun 2005, dibawah arahan chef selebritas James Mullaney, Farah berkesempatan membuat makanan penutup untuk Pertemuan G-8 di Sea Island, Georgia. Olahannya dicicipi Ibu Negara AS, Laura Bush, dan sejumlah delegasi lain. Tahun itu juga Farah dan suaminya, Carson Quinn, membuka restoran bintang empat, Camus, di New York. Jumlah karyawan mereka 35 orang, antara lain dari Meksiko dan Asia. Dua tahun berdiri, Camus dijual. Untuk membuat restoran baru, Farah masih berpikir-pikir.


Tahun 2008, Farah pulang berlibur ke Indonesia, dan ia ditawari untuk menjadi host sebuah program televisi. Sejak November 2008, dia mulai menjadi pembawa acara Ala Chef di Trans TV. Sebetulnya sebelum pulang berlibur ke Indonesia, ia sudah mendapat pekerjaan baru di Hotel Four Season, Phoenix, Amerika. Namun, ia telanjur kecantol program televisi Ala Chef. Dia sangat menyukai bekerja sambil bertamasya di pekerjaannya kali ini.


Farah sangat suka berpergian bersama teman-temannya, baik itu di Indonesia ataupun di Amerika. Dia sangat bangga bisa mengabdikan dirinya, sebagai seorang ibu dan istri. Farah memfokuskan hidupnya untuk keluarga, dan percaya bahwa karir dan orang-orang di sekitarnya membuat hidupnya menjadi spesial.

Apa Kata FQ :

"Bersama Farah Quinn dengan yummy sexy food," (begitu kata Farah di pengujung acara Ala Chef).


"Hmmm... yummy," (ucapnya usai mencicipi secuil makanan yang baru dia masak. Itu adalah ungkapan khas Farah setiap usai mencicipi satu menu).


"Kalau sudah di depan kamera, saya lebih mudah berbicara dalam bahasa Inggris," (ujar Farah yang mengaku kemampuan berbahasa Indonesia-nya kian membaik setelah tinggal di Indonesia enam bulan terakhir).

"Cooking is a sexy thing, ketika kamu bisa mengerjakan (memasak) sendiri, it's sexy, memasak bisa dikerjakan siapa saja, termasuk orang seksi" (Dia mengingatkan agar para perempuan tidak perlu khawatir kecantikannya memudar atau telapak tangan menjadi kasar akibat memasak).

Adakah masakan Indonesia yang seksi? "Ada. Gado-gado," jawab Farah cepat.

"Saya sudah siap dengan segala risikonya. Pasti ada yang suka dan tidak suka dengan penampilan saya, I have to prove that I have a culinary background," (kata Farah yang mengaku sempat diajak main sinetron dan diminta menjadi presenter acara gosip hingga sepak bola sejak muncul di Ala Chef).

"Dalam hati, aku selalu suka baking. Passion-ku ternyata di masak. Daripada S-2, mending memasak, jelas ada gunanya. Kalau enggak masuk industri, minimal bisa memasak di rumah," kata dia.

"Usia tujuh tahun aku sudah biasa main dengan terigu, bikin bolu, puding, es krim. Aku sudah bisa bikin agar-agar berbentuk semangka," (Sejak kecil Farah memang gemar masak, khususnya kue. Sewaktu kelas I SD ia kerap ikut ibunya kursus memasak. Ia mempraktikkan sendiri di dapur).

"Bikin restoran itu seperti punya baby. Chef harus involved, harus train pegawai, sampai baby-nya besar. Jadi aku enggak bisa liburan. Kalau pelayan enggak masuk, aku yang turun tangan. Suamiku juga ikut bantu. Ia bisa masak di rumah, tetapi kalau udah serve di restoran harus di-train juga, Aku juga melalui pekerjaan berat di kitchen. Aku juga angkat karung terigu," (Tahun 2005 Farah dan suaminya, Carson Quinn, mendirikan restoran bintang empat, Camus).

Dua tahun berdiri, Camus dijual. "Harganya tinggi sehingga tidak bisa kami elak, ha-ha-ha.... Pas kebetulan aku melahirkan Armand, sekalian beristirahat," terang Farah.



"Aku mencampur apa yang aku pelajari, pastry, dan apa yang aku cintai, salah satunya masakan Indonesia, Saya cenderung mix, yang penting sehat,” (Di Ala Chef, Farah tidak hanya memamerkan kepiawaiannya membikin kue. Soal selera, Farah tak akan pernah mau memilih antara masakan Indonesia dan sajian luar).

“Saya cinta fashion. Apalagi dengan terjun ke industri ini,” (Penampilan buat Farah sama pentingnya dengan kemampuan memasak).


Biodata:

Farah Fauzan Quinn
Kelahiran: Bandung, 8 April 1980
Berat dan tinggi badan: 50 kg/172 cm
Suami: Carson Quinn
Anak: Armand Fauzan Quinn
Pendidikan: Pittsburgh Culinary Institute

Karier:
Pembawa acara Ala Chef sejak November 2008
Mendirikan restoran Camus, 2005
Chef di Lydia's Pittsburgh, Pennsylvania
Ahli pastry di Arizona Biltmore Resort, Phoenix, Arizona
Chef di Pertemuan G-8 di Sea Island, Georgia, 2005

8 komentar:

  1. doyan nonton acara masak pa doyan ma yang masak, set??? hahaha...

    lengkap amat tuh infonya, katanya bkan fansnya Farah Quinn???

    kamu kan pernah menang lomba fotografi tuh, brarti pasti punya koleksi foto2 bagus kan, di postingin dunks beberapa...

    BalasHapus
  2. wah...pasti nih ngefans ama tukang masakny!wkwkwkk...
    btw,temennya indira yah??salam kenal jg... ^^

    BalasHapus
  3. hahahahaha...
    akhirnya penantian panjangmu tersalurkan juga...
    segera update info trbaru tentang jeng farah...
    hehehehehe... =p

    BalasHapus
  4. Temen2, profilnya segini aja ya, kalo mau kabar terbaru tentang FQ ada di facebook (cari sendiri)

    BalasHapus
  5. wah..wah..ternyata setiadi penggemar berat farah quinn..
    pas pertama kali delok acarae set (pas iku durung ero jenenge)..gak kuat aku set (imanku)..langsung tak ganti, mumpung durung..

    BalasHapus
  6. hehehhheh.....
    jadi ga nahan>........
    mantab bener nieh cewe......

    BalasHapus